Sebagai bagian dari kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN), mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto bersama masyarakat Desa (Nama Desa) melaksanakan kegiatan pemberdayaan melalui Rapat PKK. Rapat yang dihadiri oleh ibu-ibu desa sebagai anggota aktif PKK dan mahasiswa KKN ini menjadi wadah diskusi penting mengenai peran perempuan dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga. Dalam rapat, mahasiswa KKN menyampaikan berbagai materi yang berkaitan dengan pengelolaan lahan kosong dan kreativitas dalam memanfaatkan sumber daya lokal. Topik yang dibahas meliputi pemanfaatan lahan kosong untuk tanaman obat keluarga (TOGA), potensi ekonomi rumah tangga melalui produk olahan seperti lilin aromaterapi, serta peran aktif perempuan dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan produktif. Diskusi berjalan interaktif, dengan ibu-ibu memberikan ide dan masukan yang sangat berharga.
Setelah rapat, kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan Rumah TOGA. Konsep Rumah TOGA adalah menanam tanaman obat keluarga di lahan kosong, baik di pekarangan rumah maupun di tanah desa yang belum dimanfaatkan. Pada sesi ini, peserta diajarkan jenis tanaman obat yang dapat ditanam seperti jahe untuk mengatasi masalah pencernaan dan menjaga daya tahan tubuh, kunyit sebagai antioksidan alami, serta serai untuk mengusir nyamuk dan bahan alami penyedap masakan. Peserta juga mempelajari teknik penanaman, mulai dari persiapan lahan dan media tanam, pemilihan bibit unggul, hingga perawatan tanaman agar tumbuh subur.
Kegiatan berlanjut dengan pelatihan pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah. Pelatihan ini bertujuan untuk mengurangi limbah minyak goreng sekaligus menghasilkan produk bernilai ekonomi. Proses yang diajarkan meliputi pembersihan minyak jelantah menggunakan karbon aktif untuk menghilangkan bau tidak sedap, pencampuran bahan seperti minyak jelantah yang telah bersih, palm wax sebagai pengental, essen aromaterapi untuk memberikan aroma (contoh: lavender atau serai), sumbu lilin, hiasan lilin, dan wadah dari bahan yang tidak mudah terbakar. Bahan-bahan tersebut dicampur dan dipanaskan hingga merata, kemudian cairan lilin dituangkan ke dalam cetakan yang telah dilengkapi dengan sumbu. Lilin didiamkan hingga mengeras sebelum digunakan atau dijual.
Kegiatan ini mendapatkan respon positif dari masyarakat, terutama ibu-ibu yang antusias mempraktikkan langsung materi yang diberikan. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan masyarakat Desa Lancar mampu memanfaatkan lahan kosong untuk tanaman yang bermanfaat bagi kesehatan keluarga, mengurangi limbah rumah tangga melalui daur ulang minyak jelantah, serta meningkatkan pendapatan keluarga dengan menjual lilin aromaterapi. KKN di Desa Lancar tidak hanya menjadi ajang pembelajaran bagi mahasiswa, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi masyarakat desa. Semoga kegiatan ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat berkelanjutan bagi warga desa.